Sampingan

Contoh Trait Kepribadian (pengalaman pribadi)

Ketika saya masih kecil, saya selalu dimanjakan oleh ayah. Apapun yang saya inginkan pasti dipenuhi oleh ayah. Apapun kesalahan yang saya buat selalu dimaafkan ayah dan hanya teguran yang ia lontarkan. Suatu ketika saat Tuhan berkehendak lain dan akhirnya saya tidak bisa lagi merasakan kasih sayang seorang ayah. Saya merasa sangat down dan tidak bisa menerima keadaan secara nyata.

Suatu hari saya menginginkan sesuatu dan meminta mama untuk membelikannya, tetapi apa yang terjadi? Mama hanya mengatakan “Buat apa beli barang seperti itu? Tidak ada gunanya kan? Hanya buat gaya-gayaan saja”. Saat itu juga saya merasakan suatu pukulan yang sangat keras dan membuat saya sakit. Perasaan benci juga muncul dalam diri saya.

Hari demi hari, tahun demi tahun terlewati, akhirnya saya mengerti dengan kenyataan ini. Saya paham apa yang dirasakan mama, paham dengan apa yang mama katakan setiap saya meminta dibelikan sesuatu. Mama menginginkan saya supaya lebih menghargai uang dan bisa hidup sederhana.

Sampai akhirnya saya kuliah di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran dan berpisah dari keluarga, saya bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan, dapat menghargai uang, dan bisa hidup sederhana (tidak membuang-buang uang untuk hal yang tidak penting).

Sampingan
  • Contoh Trait Kepribadian

Individu atau masyarakat yang hidup didaerah pedesaan atau pegunungan memiliki adat sopan santun yang tinggi, ramah, dan memiliki rasa toleransi yang tinggi pula. Mereka tidak membeda-bedakan orang-orang yang ia temui dijalan. Senyum, sapa, salam, dan sopan santun selalu mereka terapkan. Ritual adat juga masih terjaga dengan baik, misalnya banyak hal-hal yang di-“pamalikan”, sehingga mereka cenderung lebih berhati-hati dalam bertindak, karena suatu sarat akan petuah leluhur. Karena lingkungan membentuk individu menjadi pribadi tersebut, saat mereka keluar dari daerah asalnya, maka sifat-sumber ini akan dibawa kemana pun dan di mana pun ia berada.

Sampingan

Pendekatan Trait

A.Tipe Kepribadian

Pada tahun 400 SM, Hipokrates membagi tipe kepribadian menjadi empat, yang dikaitkan dengan empat rumor humor manusia: 1)      Kelebihan empedu hitam menghasilkan tipe melankolik (terdepresi); 2)      Kelebihan empedu kuning menghasilkan tipe kolerik (lekas marah); 3)      Darah menghasilkan tipe sanguine (optimistik); dan 4)      Lender menghasilkan tipe flegmetik (tenang, pendiam). Gambar

gb. Tipe Kepribadian

Tipologi yang lebih berdiferensiasi juga dipublikasikan oleh Theophrastus (372-287 SM), penerus Aristoteles sebagai kepala Lyceum di Athena. Ia mengajukan 30 tipe kepribadian, yang dipresentasikan dalam sejumlah sketsa karakter. Dalam menyampaikan tiap sketsa ia mualai dengan definisi singkat karakteristik yang dominan dari tipe tersebut, kemudian ia menggambarkan beberapa perilaku yang tipikal untuk tipe tersebut. Tubuh fisik juga dijadikan sebagai dasar yang popular untuk tipologi kepribadian. Pada tahun 1940-an, seorang ahli psikologi Amerika William Sheldon melaporkan kolerasi antara tiga bentuk fisik tubuh, yang dinamakan somatipe dan temperamen: 1)      Somatotipe endomorfik (lunak dan bulat)mmemiliki temperamen yang tenang dan peramah; 2)      Somatotipe mesomorfik (berotot dan atletis) memiliki temperamen yang energik, tegas, dan peramah; dan 3)      Somatotipe ektomorfik (tinggi dan kurus) memiliki temperamen yang terkekang, penakut, introversi, dan artistik. B. Trait Kepribadian Secara umum, teori trait berasumsi bahwa manusia mempunyai perbedaan serentak dalam skala kepribadiannya. Kita mungkin dalam menilai seseorang berdasarkan skala inteligensia, stabilitas emosional, agresivitas, dan sebagainya yang masing-masing menunjukkan suatu trait. Perlu kita ketahui peringkat seseorang pada sejumlah skala, dan beberapa besar masing-masing trait yang dimilikinya untuk sampai pada deskripsi global kepribadian. C. Teori Trait Gordon Allport adalah seorang ahli psikologi Harvard, ia salah satu ahli teoriyang paling berpengaruh. Karya utamanya dalam  penelitian kepribadian adalah Personality: A Psichological interpretation (1937) dan Pattern and Growth Personality (1961). Allport beranggapan bahwa trait sebagai blok pembangun dasar dari organisasi psikologi, yang berfungsi untuk mengintegrasikan apa yang seharusnya menjadi stimuli dan respons yang tidak serupa.

Gambar gb. Gordon Allport

Allport membedakan trait menjadi dua yaitu trait umum dan disposisi pribadi. Trait umum adalah dimensi trait dimana  individu dapat dibedakan satu sama lainnya. Sedangkan disposisi pribadi dimaksudkan sebagai pola atau konfigurasi unik trait-trait yang ada dalam diri setiap individu. Besarnya trait yang berbeda dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Allport memandang disposisi pribadi sebagai sejenis organisasi yang tergonisasi, sebagian memiliki pengaruh yang lebih pervasif pada perilaku seseorang dibandingkan yang lainnya; ia juga membedakan disposisi cardinal, sentral, dan sekunder. Disposisi dominan yang mempengaruhi hampir semua aspek yang dimiliki bberapa orang disebut disposisi kardinal. Disposisi sentral yaitu suatu kecenderungan untuk berespon yang kurang pervasif. Ada lima faktor trait yang muncul jika berbagai instrumen penilaian dianalisis faktor. Pasangan kata sifat adalah contoh skala trait yang menandai tiap tiap faktor (McCrae & Costa, 1987).

Faktor Trait

Contoh Skala Trait

Neurotikisme Tenang – Pangkuatir Tegar – Peka Percaya diti – Tidak percaya diri
Ekstraversi Pendiam – Mudah bergaul Tenang – Banyak bicara Terinhibisi – Spontan
Keterbukaan Konvensional – Original Tidak senang berpetualang – Pemberani Konservatif – Liberal
Keramahtamahan Mudah marah – Tenang Kejam – Lembut hati Egois – Tidak egois
Kehati-hatian Ceroboh – Teliti Tidak dapat dipercaya – Dapat dipercaya Teledor – Hati-hati

Menurut Eysenck, seorang peneliti berpendapat bahwa dirinya lebih menyukai menggabungkan beberapa faktor yang tingkatannya lebih rendah menjadi faktor yang lebih umum, yang menurutnya akan menghasilkan faktor yang lebih stabil (lebih besar kemungkinannya muncul kembali di dalam analisis lain). Sebagai contohya, saat 16 faktor Cattell menjalani analisis faktor lagi, 2 faktor Eysenck muncul sebagai superfaktor. Tetapi dengan ketidaksepahaman tersebut memunculkan suatu konsesus di antara para peneliti trait bahwa lima dimensi trait mungkin akan  memberikan harapan yang terbaik (John, 1990). Walaupun kelima factor trait tersebut diidentifikasi melalui analisis factor daftar trait Allport-Odbert (Norman, 1993), kelima yang sama tersebut sekarang keluar dari berbagai jenis teknik penilaian (Digman & Inouye, 1986; McCrae & Costa, 1987). masih terdapat ketiksepahaman tentang nama dan interpretasi factor, tetapi ada salah satu cara untuk meringkasnya yaitu dengan akronim NEOAC: Neurotikisme, Ekstroversi, Keterbukaan, Keramahtamahan, dan Kehati-hatian. D. Penilaian Pendekatan Trait Pendekatan trait sendiri bukan hanya teori kepribadian saja tetapi juga merupakan suatu orientasi umum dan metoda untuk menilai karakter stabil seseorang. Dapat kita lihat bahwa psikologi kepribadian memiliki dua tugas yang terpisah. Pertama, menentukan variabel dimana individu berbeda satu sama lain. Kedua, membuat proses psikologi fungsi manusia  menjadi suatu kesatuan yang terintegrasi dari orang tersebut secara keseluruhan. Kritik yang lebih penting terhadap pendekatan trait, menurut pakar teori kepribadian, adalah kemungkinan bahwa perilaku seseorang dapat berubah-ubah dari satu situasi ke situasi lain.

Referensi:

Atkinson, R.L.dkk.”Pengantar psikologi”.Jakatra : Penerbit Erlangga.

Atkinson, R.L.dkk.”Pengantar Psikologi Edisi kesebelas jilid dua”.Batam Centre: Interaksara.

Sarwono,S.W.2002.”Psikologi Sosial”.Jakarta:Balai pustaka.